Kitab Tafsir Al-Azhar ini menggunakan penafsiran dengan metode Tahlili, yakni menjelaskan ayat serta surat dalam Al-Qur’an dari sudut pandang yang luas serta sesuai dengan runtut mushaf. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya 10 fjumlah kitab yang dihasilkan dari penafsiran ini, yakni sebanyak 30 jilid.
Hamka dalah seoarang aktivis dan ulama yang sangat terkenal, salah satu karyanya yang terkenal adalah tafsir al-Azhar, yang pada mulanya hanya berbentuk uraian dalam kuliah subuh, kemudian dipublikasikan dalam bentuk kitab yang terdiri dari 15 jilid.
Di samping itu juga berkesempatan bertukar pikiran dengan dengan beberapa tokoh penting lainnya seperti Haji Fakhruddin dan Syamsul Ridjal.[7] B. Manhaj Tafsir al-Azhar. Pada sub bab ini, pemakalah akan mengulas seputar kitab berikut manhaj Prof. Dr. Hamka dalam karyanya tafsir al-Azhar yang meliputi: 1. Identifikasi Kitab.
mencetuskan diferensiasi mengenai corak atau warna dan metode (Malik, 2019). [Show full abstract] with his work Tafsir An-Nur, and Hamka with his work Tafsir Al-Azhar. This study concludes
Banyak para Mufassir yang menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an dengan metode dan corak yang berbeda-beda, akant teatapi beda dengan Wahbah az-Zuhayli seorang ahli Fiqh yang berusaha menguraikan ayat-ayat al-Qur’an, dengan sumber, metode, corak, dan karakteristik yang khas. Disini penulis akan menguraikan tentang biografi Wahbah az-
Sedangkan Tafsir Al-Azhar memiliki langkah dan karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan beberapa kitab tafsir modern-kontemporer. Metode, corak serta langkah penafsiran yang Hamka ambil dalam memahami al-Qur’an telah memperlihatkan kesungguhannya dalam membumikan al-Qur’an dalam kehidupan Islam Indonesia yang lebih nyata dan kontekstual.
Bint Syathi menyatakan bahwa tafsir Al-Quran bernuansa sastra, pada masanya masih terbatas pada materi tafsir , dan belum beranjak ke bidang kajian bayan bersama warisan bahasa fushha, dan masih sangat jauh dari dinamika.9 Stefan Wild (1994) menyatakan bahwa, elaborasi metode penafsiran yang dilakukan oleh Bint Syathi terhadap rumusan metode
Hanafi, Hassan, Metode Penafsiran dan Kemaslahatan Umat, terjemahan Yudian W. Asmin, Yogyakarta: Pesantren Nawesea, 2007. Kasmantoni, Lafadz Kalam dalam Tafsir al-Misbah Quraish Shihab Studi Analisa Semantik, tesis tidak diterbitkan, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2008.
BRb43D8.