Surabaya - Dalam memperingati Hari Pahlawan 10 November, pantun dapat dijadikan sebagai media untuk menyampaikan pesan serta memupuk rasa nasionalisme. Pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b). Tiap larik biasanya terdiri atas empat kata. Baca juga: Kumpulan Pantun Jelang Peringatan Isra Miraj 27 Rajab, Pesan Bermakna dan Cocok Dibagikan di Medsos. Berikut kumpulan pantun tentang nasionalisme dan menjaga keutuhan bangsa. Burung merpati burung dara. Terbang menuju angkasa luas. Hati siapa tak gembira. Sekarang bangsaku bebas. Rumah indah tak berpenghuni. Redup baterai jangan ditinggalkan. Betapa indahnya negara ini. Hidup damai dalam persatuan. Godaan datang satu persatu. Berikut ini kumpulan pantun karya Tati Ajeng Saidah yang dikutip dari Kompasiana berjudul Pantun Persatuan : Siang hari makan sayur bayam Lengkap dengan nasi dan lauknya Bangsa Berikut ini 35 contoh pantun HUT ke-76 RI tentang perjuangan dan persatuan sebagai bahan refensi untuk lomba 17 Agustus. Berikut kumpulan contoh pantun Hari Kemerdekaan Indonesia ke-76 Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Siang hari makan sayur bayam. Lengkap dengan nasi dan lauknya. Bangsa Indonesia sangat beranekaragam. Berbeda suku, agama dan budayanya. Mangga muda rasanya masam. Dipotong-potong dijadikan asinan. Walaupun masyarakatnya beragam. Selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Ke warung hendak membeli mentega. Satu Oktober telah tiba, yang berarti bahwa kita harus melek dan segera menjemput momentum persatuan dan kesatuan bangsa. Sejenak marilah kita mengingat kembali peristiwa kelam dalam tajuk pengkhianatan G30S PKI, lalu jangan lupa untuk berkirim doa terbaik untuk para pahlawan revolusi yang gugur. twuz.