Pemerintahdan Masyarakat dengan memberdayakan komponen dan potensi masyarakat secara maksimal. - Penanggulangan bencana tetap memperhatikan kearifan lokal dan mempertimbangkan aturan/norma yang berlaku secara universal. - Penanggulangan bencana dilakukan sejak dini untuk mencegah meluasnya dampak bencana, terutama korban manusia.
engelmon sao surito, inang maso semona (dengarkan kisah ini, pada suatu hari) manoknop sao fano, uwilah da sesewan (tenggelamlah suatu desa, begitu yang diceritakan) unen ne alek linon, fesang bakat ne mali (diawali dengan gempa bumi, diikuti surutnya air laut) manoknop sao hampung, tibo-tibo maawi (lalu seluruh negeri tiba-tiba tenggelam) ango
Lapisanitu kemudian mengalami pergerakan yang sangat pelan. Sehingga menyebabkan pecahan atau tabrakan antarlapisan. Inilah penyebab terjadinya gempa bumi. Interpretasi. Bencana alam gempa bumi tidak mengenal musim. Bisa terjadi kapan saja. Walau demikian, bisanya gempa hanya terjadi di wilayah-wilayah tertentu saja.
Padaunit ini, disajikan contoh kartu soal PAT teks persuasi pada kompetensi dasar: 3.13 Mengidentifikasi jenis saran, ajakan, arahan, dan pertimbangan tentang berbagai hal positif atas permasalahan aktual dari teks persuasi (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca. 3.14. Menelaah struktur dan kebahasaan teks
Berkaitandengan konflik bahwa inti cerita adalah adanya konflik. Deretan penjelas mendeskripsikan dan merincikan penyebab dan akibat dari sebuah bencana alam yang terjadi. juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi
AgamaKonghucu adalah agama yang baru saja diakui oleh pemerintah sebagai salah satu agama resmi di Indonesia. Selain percaya pada adanya Tuhan, masyarakat Indonesia juga percaya pada adanya makhluk halus dan alam gaib. Berkaitan dengan alam gaib, menurut C. Geertz, masyarakat di daerah Jawa sangat mempercayai adanya makhluk halus.
Bencanaalam yang dialami oleh manusia pada masa kuno tercatat dalam kitab suci, mitos, cerita-cerita rakyat, Bencana alam yang terjadi di zaman kuno umumnya diketahui secara jelas lewat catatan sejarah dan hasil penelitian arkeologi. Beberapa di antaranya: Wabah Antonine, penyakit yang menyebar pada masa Kekaisaran Romawi tahun 165 M -189 M. Dinamakan
Aug Geo Bencana Miller. Pada bulan Desember 1811, sebuah gunung berapi meletus di Asheville. Seorang saksi mata bernama John Edwards melaporkan rincian yang mengganggu ke surat kabar Raleigh The Star. Setelah gempa bumi yang tidak biasa, sebuah gunung terbakar ”dengan sangat dahsyat”, dan lava yang mendingin telah membendung
MX61jn. Mohd Yusni kiri yang mengetuai delegasi misi kelima menunjuk isyarat tangan bagus bagi memberi gambaran usaha mereka kali ini suksesKUALA LUMPUR - Bencana gempa yang melanda Turkiye & Syria masih meninggalkan kesan yang mendalam terhadap penduduk di wilayah terbabit, terutama mereka yang menjadi mangsa. Kehilangan anggota keluarga, tempat tinggal, harta benda serta terputus sumber pendapatan menambahkan lagi kesulitan untuk meneruskan meringankan sedikit penanggungan, atau sekurang kurangnya sebagai tanda keprihatinan, PASRelief bersama 39 NGO menggembleng tenaga bagi membantu mangsa di Aid 4 Turkiye & Syria bersama kanak-kanak yang turut menjadi mangsa gempa bumi Pengerusi Aid 4 Turkiye & Syria, Datuk Seri Muhammad Sanusi Md. Nor, setakat ini, sebanyak lima misi kemanusiaan telah disempurnakan dengan yang terbaru pada 3 hingga 7 Jun lalu diketuai Pengarah Aid 4 Turkiye & Syria, Mohd Yusni Mat Piah bersama lapan delegasi serta dua wakil beliau, rentetan dari misi bantuan pertama sehingga ke lima, Aid 4 Turkiye & Syria telah menyumbang sebanyak 36 kontena kepada mangsa-mangsa gempa bumi. Selain itu, bantuan food pack dan food truck turut disediakan.“Sekretariat Aid4Turkiye&Syria akan berusaha untuk menyalurkan lebih banyak bantuan berbentuk kontena penempatan sebanyak 100 unit.“Kontena yang dilengkapi perabut asas serta bekalan elektrik dan air bersih ini berharga RM30,000 setiap unit.“Selain itu, bantuan 10 food truck dengan kos RM100,000 bagi setiap trak adalah termasuk makanan asas, selimut dan pakaian musim sejuk,” katanya dalam satu kenyataan, Yusni menyendukkan kuah dhal kepada salah seorang mangsa gempa Muhammad Sanusi lagi, Misi ini digerakkan atas dasar keprihatinan juga kemanusiaan, dan ia akan terus dijalankan bagi memenuhi keperluan semasa mangsa gempa bumi.“Pihak Aid4Turkiye&Syria amat menghargai komitmen serta keprihatinan rakyat Malaysia yang menyumbang melalui sekretariat ini.“Alhamdulillah misi kelima kali ini, delegasi berjaya masuk ke Idlib dan Halab di Syria,” ujarnya.
Jakarta - Bumi Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, luluh-lantak pada Jumat sore, 28 September lalu. Gempa bumi berkekuatan 6 pada skala Richter pertama kali mengguncang dengan keras pada pukul disusul dengan gempa yang berkekuatan lebih dahsyat, 7 skala Richter, dan menimbulkan tsunami. Akibatnya, sebanyak nyawa melayang per 5 Oktober Relawan dan Penyintas Bencana Perlu Waspadai Penyakit TetanusKepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan korban yang terkena dampak bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah memerlukan bantuan penyembuhan trauma. Banyak korban menjadi stres karena mereka belum pulih dari keterkejutan akibat bencana pertama, tapi masih harus berhadapan dengan sejumlah gempa susulan yang masih berlangsung."Ini yang disebut periode panik... mereka masih trauma, gempa masih berlangsung, kebutuhan juga terbatas. Keadaan ini menyebabkan mereka stres dan menderita, maka perlu diredam dengan trauma healing," ujar trauma sangat tak mudah. Bagi Ismail, 32 tahun, peristiwa gempa Padang, Sumatera Barat, pada 30 September 2009, akan melekat dalam ingatan. Dia dapat diselamatkan setelah terkubur dalam reruntuhan selama 18 jam dan bergantung pada celah di antara material untuk bernapas dan meminta itu, Ismail menuju rumahnya di Korong Lubuk Laweh Nagari Tandikek Utara, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Dia masih ingat betul urutan kejadian kala musibah tersebut terjadi."Sampai di rumah, saya mengunci pintu karena akan salat asar. Tiba-tiba terjadi gempa keras, dan saya tidak bisa lari," ucapnya. Dia menyaksikan dinding depan rumahnya roboh saat berhenti. Dia melihat pohon kelapa tumbang. Lantas dia lari ke belakang rumah. Mendadak sontak rumahnya karam dan dia dihantam tembok rumahnya dengan keras."Saya seperti terseret, longsor, dan tahu-tahu sudah tertimbun material," ucapnya. Hanya ada sedikit celah tempat dia menggantungkan nasib, untuk bernapas dan meminta berlalu, teriakannya terasa sia-sia."Saya berhenti minta tolong untuk atur pernapasan," tuturnya. Lalu, dia kembali minta tolong."Setiap saya menjerit minta tolong, tanah masuk ke mulut," ucapnya. Saat itu, dia mulai sedikit merasa putus asa hingga sekitar pukul dia mendengar ada derap langkah material yang menimbunnya dipindah satu per satu hingga kepala dan dadanya terbebas dari impitan material. Namun, sayang, material yang mengubur tubuh bagian pinggang hingga ke bawah tak dapat diangkat. Ditambah satu lagi kabar buruk baginya saat itu, kakinya terjepit beton dan perutnya nyaris Sembari menunggu pertolongan lanjutan datang, ia bertanya kepada orang yang menolongnya."Kenapa baru datang bantu saya, padahal sudah berteriak sejak tadi," tuturnya. Jawaban yang mengalir membuatnya terperanjat."Orang itu bilang tidak ada siapa-siapa lagi di situ yang masih hidup yang bisa menolong." Lalu orang itu menangis di sampingnya. Ismail sendiri hanya bisa termenung. Sekitar 132 warga Korong Lubuak Laweh Jajaran meninggal dunia terkubur longsor yang dipicu baru dapat dievakuasi penuh pada 1 Oktober 2018, sekitar pukul Artinya, dia sudah tertimbun selama 18 jam di reruntuhan beton."Saya dirawat di rumah sakit sekitar 17 hari, kaki saya patah dan retak sehingga harus menggunakan tongkat sebagai alat bantu jalan," ujarnya. Musibah tersebut menyisakan tanda yang ia bawa seumur hidup ia menjadi di pengungsian, Ismail mesti berdamai dengan kehilangan fungsi normal kakinya. Dia juga mesti belajar berdamai dengan rasa trauma yang teramat pekat menguasai pikirannya."Saya takut masuk ke rumah bertembok, saya takut melihat perbukitan, saya juga takut melihat angin badai," katanya. Selama setahun dia berjibaku melawan trauma Bangkit dari Bencana ala Warga Pulesari, Mencoba jadi TarzanPerlahan, dia bangkit. Dia menyadari perekonomian warga kampungnya lumpuh."Kampung habis, tapi kebetulan masih ada kebun," ucapnya. Ismail mencoba membangkitkan semangat masyarakat dengan memaksimalkan potensi kebun."Saya mengajak masyarakat menanami kembali daerah yang longsor... kami menanam durian."Saat ini, Ismail dikenal sebagai salah satu tokoh pegiat isu-isu kebencanaan, salah satunya di lembaga nonpemerintah Bumi Ceria, yang punya fokus di isu kebencanaan. Dia juga tengah melanjutkan kuliah dan aktif pula sebagai pengurus HMI Komisariat Padang Pariaman."Anak-anak di sini akhirnya memiliki pendidikan yang lebih tinggi juga," TEMPO PITO AGUSTIN RUDIANA DINI PRAMITA
Sorong ANTARA - Pelaksana Tugas Sekda Kota Sorong Ruddy Laku mengatakan sekolah lapang gempa bumi untuk meningkatkan edukasi mitigasi bencana kepada masyarakat Kota Sorong dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa bumi dan tsunami di wilayah itu."Kegiatan yang diselenggarakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG itu sebagai salah satu motivasi bagi masyarakat Kota Sorong dalam kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa bumi dan tsunami," kata Ruddy Laku saat menutup sekolah lapang gempa bumi di Sorong, Papua Barat Daya, Rabu. Menurut dia, pemerintah selalu menyambut baik kegiatan positif yang diberikan sebagai edukasi kepada masyarakat untuk mengetahui potensi gempa bumi dan tsunami. Data BMKG menyebutkan wilayah Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya memiliki kawasan dengan tingkat aktivitas kegempaan yang sangat tinggi di Indonesia terkait aktivitas subduksi dan sesar aktif. Sumber sesar aktif itu yakni Zona Sesar Sorong, Zona Sesar Yapen, Zona Sesar Mamberamo, Zona Sesar Ransiki-Wandamen, Zona Sesar Tarera-Aiduna, dan Zona Sesar Naik Jayawijaya. Berdasarkan sejarah gempa bumi yang merusak di Papua Barat Daya adalah gempa Sorong-Raja Ampat pada 7 Oktober 1923 dengan magnitudo 7,4. Kemudian gempa Sorong-Raja Ampat pada 10 November 1925 bermagnitudo 7,3. Baca juga BMKG gelar Sekolah Lapang Gempa tingkatkan edukasi mitigasi bencana Selain itu, gempa Sorong pada 4 September 2015 dengan magnitudo 6,8 yang mengakibatkan 67 orang mengalami luka dan ratusan bangunan dan rumah mengalami kerusakan. "Oleh karena itu, kami sangat mendukung penuh pelaksanaan kegiatan sekolah lapang gempa bumi tersebut," kata Ruddy Laku. "Kami juga sangat mengharapkan sekolah lapang tersebut menjadi role model dalam mengantisipasi bencana dan berlanjutan dilakukan secara berkala di seluruh wilayah yang berpotensi terjadi gempa bumi dan tsunami," Yuvensius Lasa BanafanuEditor Bambang Sutopo Hadi COPYRIGHT © ANTARA 2023