50alat kesehatan dan fungsinya beserta gambarnya. Macam alat kesehatan tidak hanya berjumlah 50 saja. Ada lebih dari 100 bahkan sampai ribuan jenis item alat ada di rumah sakit. Alat yang digunakan untuk memasang infus inilah disebut dengan infus set. Yaitu selang infus, jarum dan juga pengatur tetesan. 4. Gelang Pasien (Id Pasien) 1 JENIS SPUIT DAN UKURANNYA By. Lutfi Bahtiyar 1. Spuit Spuit / syringe adalah alat yang digunakan untuk pemberian secara iv / im / sub cutan dengan volume tertentu. Spuit ini memiliki ukuran 1 ml, 3 ml, 5 ml, 10 ml, 20 ml, 50 ml. masing – masing ukuran mempunyai penggunaan yang berbeda – beda 2. Jarum suntik Jarum ini mempunyai ukuran Seluruhperalatan infus bersifat steril (tidak terdapat mikroorganisme jahat). Jika selang menyentuh lantai, cairan infus dapat terkontaminasi (yang berarti mikroorganisme jahat bisa masuk ke dalamnya dan menginfeksi pasien). Jika selang infus menyentuh lantai, Anda harus menggantinya dengan yang baru, karena selang yang terkontaminasi dapat Padahalperalatan – peralatan tersebut hanyalah benda mati, yang jika tidak dioperasikan atau digunakan tidak akan bergerak ke manapun. Setiap alat yang dipakai oleh dokter gigi memiliki nama dan fungsinya masing – masing, yang ke semuanya sangat berguna, baik bagi penyembuhan sakit di bagian gigi dan mulut atau sekadar untuk membersihkan Berikutini bebrapa contoh alat laboratorium berikut dengan gambar dan keterangan fungsinya. 1. Mikroskop Mikroskop merupakan salah satu alat laboratorium yang digunakan di banyak jenis laboratorium. Carapemasangannya adalah sebagai berikut. 1. Ambillah Ink Tank asli beserta penutup atas Ink Tank pada printer. Memang agak susah untuk membuka penutup atas ini, butuh teknik. tersendiri (dengan cara dibenggang). 2. Isilah Ink Tank yang baru Anda beli terlebih dahulu, dengan cara. agar tinta dapat mengalir ke dalam Ink Tank. 50perangkat kesehatan dan kegunaannya beserta gambarnya Alat yang dipakai untuk memasang infus inilah dinamakan dengan infus set. Yaitu selang infus, jarum dan pun pengatur tetesan. 2. Spuit (Syringe Disposable) Alat yagn satu ini pun pasti kamu mengetahuinya. Dalam bahasa medis perangkat tersebut disebut Disposable Syringe. DISPOSABLEJARUM SUNTIK 1. Jarum suntik yang berguna untuk memberikan obat atau cairan ke dalam pembuluh intravena, subcutan atau intracutan. Alat ini juga digunakan sesuai dengan dosis obat yang di sarankan oleh dokter.Berdasarkan pengamatan saya di Jakarta hospital expo kemarin jarum suntik merupakan alat disposable. NURSE CAP 2. Nurse cap berguna sebagai rA5aDVa. Kebidanan merupakan satu cabang ilmu kesehatan yang secara khusus berhubungan dengan kelahiran. Bahkan ternyata lebih dari itu, apabila kita merujuk pada devinisi kebidanan yang cukup panjang. Dimana kebidanan tidak hanya berurusan dengan kelahiran saja melainkan mulai dari persiapan kehamilan, kesuburan, perawatan pada saat kehamilan, kelahiran dan pasca kelahiran serta juga perawatan dan pemantauan perkembangan bayi dan balita. Kesehatan atau bidan medis selalu identik dengan peralatan – peralatan yang digunakna. Contohnya kedokteran, pasti kita juga akan membicarakan mengenai alat – alat kedokteran. Demikian juga dengan kebidanan, pasti terdapat peralatan kebidanan yang digunakan oleh seorang bidan untuk bekerja menolong pasiennya. Berikut ini beberapa macam alat kebidanan dan fungsinya yang biasa kita temukan di dunia kebidanan. Alat – alat Kebidanan Dan Fungsinya 1. Termometer Alat yang satu ini sebenarnya umum digunakan di mana saja. Tidak hanya untuk kebidanan, melainkan untuk berbagai macam disiplin ilmu. Bahak tidak hanya pada kesehatan tapi di ilmu pengetahuan, industri dan juga di berbagai tempat lain. Termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu. Di kebidanan yang digunakan tentu saja adalah termometer badan yang berfungsi untuk mengukur suhu pasien. 2. Tensimeter Alat medis lainnya yang juga termasuk peralatan kebidanan yaitu Tensimeter. Sama seperti termometer, alat ini juga digunakan tidak hanya di kebidanan. Namun untuk kebidanan alat ini juga tergolong penting. Tensimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah. Biasanya, ibu hamil jika memeriksakan diri ke bidan, selalu dilakukan pengukuran tekanan darah. Sebab tekanan darah sangat berpengaruh terhadap kesehatan ibu hamil dan juga janin. Artikel terkait Cara menggunakan tensimeter dengan mudah 3. Stetoskop Tidak hanya seorang dokter yang menggunakan alat ini. Bidan juga menggunakan alat tersebut untuk memeriksa pasien – pasiennya. Stetoskop merupakan peralatan medis yang digunakan untuk mendengar detak jantung secara jelas. Stetoskop juga dapat digunakan untuk mendengarkan suara lain seperti lambung atau pergerakan usus. 4. Doppler Lebih lengkapnya nama alat ini adalah Fetal Doppler. Kalau alat yang satu ini memang khusus digunakan dalam dunia kebidanan. Fungsinya adalah untuk mendeteksi detak jantung janin yang ada dalam kandungan. Alat ini juga menampilkan berapa jumlah detak jantung janin yang dengan itu bidan dapat menganalisa kesehatan janin setiap bulannya. Fetal Doppler juga bisa kita beli di toko alat kesehatan untuk digunakan sendiri karena alat ini tergolong produk yang diperjual belikan secara bebas. 5. Fetal Monitor Hampir serupa dengan Fetal Doppler, hanya saja fiturnya lebih lengkap dan detail. Kalau di dunia kedokteran kita mengenal ada pasien monitor. Dalam dunia kebidanan disebut dengan Fetal Monitor, yaitu sebuah alat yang digunakan untuk memantau kondisi kesehatan janin dalam kandungan. 6. USG Ultrasonografi Harga USG Mindray DP 10 Alat kesehatan yang satu ini tentu saya yakin anda sudah mengetahuinya. USG atau sering disebut dengan Ultrasonografi yaitu alat yang digunakan untuk mencitrakan organ dalam tubuh manusia. Termasuk juga untuk pemeriksaan janin dalam kandungan. Sebagian bidan sudah ada yang menggunakan alat tersebut dalam pemeriksaan kandungan, selain itu dokter kandungan yang menggunakannya. USG juga digunakan untuk melakukan pemeriksaan organ lain seperti lambung, hati, ginjal, usus dan lain sebagainya. 7. Bak Instrument Kita menuju peralatan kebidanan yang berupa instrument. Di sini terdapat bak instrument yaitu sebuah wadah yang terbuat dari stainlees steel berbentuk bak yang juga terdapat tutup yang memiliki ukuran tertentu. Fungsi Bak Instrument yaitu untuk meletakan peralatan – peralatan instrument kebidaanan pada saat digunakan untuk pemeriksaan. 8. Gunting & Pinset Gunting yang dimaksudkan di bukanlah sembarang gunting yang biasa kita gunakan. Dalam dunia medis terdapat instrument bedah yang diantaranya bermacam – macam jenis gunting. Gunting yang digunakan dalam dunia kebidanan tentu tidak sama, gunting yang dimaksud di sini adalah gunting pusar bayi yang berfungsi untuk memotong tali pusar bayi ketika lahir. Selain gunting pusar, digunakan juga jenis gunting lainnya seperti gunting epistomi dan gunting jahit. 9. Penjepit Pusar Bayi Ketika pusar bayi dipoting, terlebih dulu harus dijepit dengan alat penjepit khusus. Alat tersebut biasa dinamakan dengan klem umbilical. Terbuat dari bahan plastik steril yang hanya digunakan sekali saja. 10. Sarung Tangan Ada yang terlupa, setiap kali bidan akan melakukan tindakan terutama berurusan dengan kehamilan. Bidan diharuskan mengenakan sarung tangan karet agar mengurangi bahaya infeksi yang kemungkinan bisa terjadi antara pasien dan juga seorang tenaga medis bidan. Biasanya sarung tangan yang digunakan adalah sarung tangan karet yang steril. 11. Benang Operasi Secara umum, benang operasi digunakan di semua jenis ilmu kesehatan, fungsi benang operasi adalah untuk menjahit luka sobek yang cukup dalam. Dalam dunia kebidanan, ketika janin sulit dikeluarkan, bidan akan membuat sobekan agar mempermudah keluarnya bayi. Setelah prses kelahiran selesai, bidan akan menjahit kembali luka sobekan tersebut dengan menggunakan benang operasi. 12. Suction Pump Terkadang alat ini juga digunakan dalam proses persalinan. Secara umum fungsi Suction Pump yaitu untuk menghisap cairan yang tidak berguna dari dalam tubuh pasien. Dalam proses persalinan, terkadang terdapat banyak lendir dan darah, untuk membersihkannya digunakan suction pump agar lebih efektif dan mudah. Suction pump dengan jenis tertentu juga digunakan untuk menyedot lendir dari saluran pernapasan bayi. 13. HB Sahli Alat kesehatan lainnya yang juga termasuk alat kebidanan yaitu Hb Sahli. Fungsi alat ini adalah untuk mengukur kadar Hb Hemoglobin dalam darah. Hal ini sangat penting, karena kondisi Hb saat melahirkan sangat berpengaruh terhadap kesehatan si ibu dan bayinya. 14. Bidan Kit Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pola pikir masyarakat membuat berbagai macam trobosan baru dan juga ide – ide kreatif. Salah satunya yaitu menciptakan sebuah paket peralatan bidan yang dikemas dalam satu wadah besar dengan diberi nama Bidan Kit. Di dalamnya terdapat berbagai macam alat – alat kebidanan lengkap yang nantinya dibutuhkan oleh seorang bidan. 15. Timbangan Bayi Satu lagi yang sudah pasti ada dalam dunia kebidanan yaitu timbangan bayi atau baby scale. Fungsi timbangan bayi adalah untuk menimbang bayi pada saat pertama kali dilahirkan serta untuk menimbang bayi secara berkesinambungan setiap bulan. Timbangan bayi terdapat dalam dua macam jenis, yaitu timbangan manual dan timbangan digital. Baca juga 50 Macam alat kesehatan dan fungsinya Sudah sebanyak 15 macam alat kita bahas pada kesempatan kali ini, namun belum juga bisa menyebutkan keseluruhan dari alat – alat kebidanan yang ada. Pembahasan ini hanya mewakili dari sekian banyak peralatan kebidanan yang digunakan. Terdapat banyak alat lainnya seperti sterilisator, meja periksa kebidanan, alat suntik dan alat – alat lainnya. Sekian, semoga bermanfaat ! Alat Kesehatan – Dalam menjalankan pekerjaannya, para tenaga medis membutuhkan berbagai macam alat kesehatan. Alat kesehatan adalah instrumen, mesin, atau bahan, yang digunakan untuk mendiagnosis, mencegah, menyembuhkan, atau merawat orang sakit, seperti 33 alat alat kesehatan berikut ini. Dibawah ini adalah daftar alat kesehatan dan fungsinya yang dilengkapi dengan gambar untuk lebih mempermudah pembaca dalam memahami peralatan-peralatan yang biasa dipakai dalam dunia medis atau kedokteran. 1. First Aid Kit First Aid Kit atau dikenal dengan nama alat P3K Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan sangat dibutuhkan saat terjadi kecelakaan ringan maupun parah. Alat P3K berguna untuk memberikan pertolongan dan perawatan sementara sebelum mendapat pertolongan lanjutan. Kotak P3K harus berisi peralatan dari jenis kompres, plester, antiseptik, selimut, sarung tangan, gunting, tabung oksigen portabel, perban, kasa steril, termometer, peniti, pinset, dan senter. Kotak P3K juga harus dilengkapi obat antinyeri, antimulas, aspirin, antialergi, obat mata, obat gosok, dan amoniak cair. 2. Stetoskop Stetoskop adalah alat kesehatan yang paling sering dijumpai. Stetoskop merupakan alat akustik yang fungsinya memeriksa suara di dalam tubuh, seperti detak jantung, suara pergerakan usus dan lambung, dan lainnya. Suara tidak normal yang terdengar lewat stetoskop berguna untuk mendiagnosis penyakit. Alat ini bisa memberi informasi suara tertentu sekaligus menghilangkan suara lainnya. Dengan menerjemahkan suara yang didengar melalui alat ini, dokter bisa mengambil tindakan pengobatan yang tepat untuk pasien. 3. Bedpan Dalam bahasa sehari-hari, bedpan lebih dikenal dengan nama pispot. Alat kesehatan yang satu ini berfungsi untuk menampung urine dan feses pasien yang tidak bisa pergi ke toilet. Biasanya, bedpan dibuat dari bahan logam, plastik, maupun kaca. 4. Termometer Keberadaan termometer hampir selalu dibutuhkan dalam segala situasi medis. Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu tubuh dan memiliki beberapa jenis, seperti termometer air raksa merkuri, termometer digital, dan yang terbaru termometer inframerah. Termometer air raksa relatif murah, tetapi kurang akurat, lambat, dan bisa berbahaya jika pecah. Meskipun lebih mahal, termometer digital menampilkan suhu berupa angka hanya dalam beberapa detik. Termometer inframerah juga menggunakan sistem digital, tetapi dipakai tanpa menyentuh tubuh. 5. Pispot Urinal Pispot urinal adalah alat bantu bagi pasien atau lansia yang harus tetap berada di tempat tidur atau sulit bergerak. Ada beberapa bentuk pispot sesuai jenis kelamin penggunanya, biasanya berbentuk tabung atau bak yang dilengkapi pegangan sehingga mudah dibawa. Bahan pembuat pispot pun bermacam-macam, biasanya dari plastik atau stainless. Dibanding yang berbahan plastik, pispot stainless memiliki beberapa keunggulan mudah dibersihkan, kualitasnya lebih bagus, dan volumenya lebih banyak. 6. Alat Suntik Dalam istilah medis, alat suntik dikenal dengan nama syringe, spet, atau spuit. Mungkin semua orang pernah melihatnya. Alat ini berbentuk pompa piston sederhana dan berfungsi untuk memasukkan cairan/gas ke dalam tubuh pasien langsung ke pembuluh darah. Di samping itu, alat suntik juga berfungsi untuk mengisap cairan/gas sebagai sampel untuk uji laboratorium. Ukuran dan jenis alat suntik bervariasi, tergantung penggunaannya dan biasanya sudah satu paket dengan jarumnya. Alat suntik harus steril dan hanya boleh digunakan oleh tenaga medis. 7. Alat Infus Infuse Set Selain alat suntik, obat atau cairan lain juga bisa dimasukkan ke dalam tubuh melalui infuse set. Dengan cara ini, cairan obat, vitamin, atau elektrolit dialirkan ke dalam tubuh melalui vena dengan kecepatan yang bisa diatur secara tetap konstan dalam waktu tertentu. Alat infus sering digunakan pada saat pasien harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Infuse set termasuk jenis alat kesehatan habis pakai disposable. Artinya, infuse set hanya boleh digunakan satu kali dan setelah itu harus dibuang. 8. Kursi Roda Kursi roda juga termasuk alat kesehatan berupa alat bantu bagi orang yang mengalami kesulitan berjalan. Kesulitan berjalan bisa diakibatkan kondisi sakit, patah tulang kaki, atau cacat bawaan. Berdasarkan sistemnya, ada dua jenis kursi roda, yaitu elektrik dan manual. Sementara itu, berdasarkan fungsinya, kursi roda dibedakan menjadi beberapa macam, seperti kursi roda standar, kursi roda untuk penderita cerebral palsy, kursi roda pediatrik, kursi roda untuk berolahraga, dan lainnya. 9. Nebulizer Penderita asma pasti sudah tidak asing dengan alat yang satu ini. Nebulizer sebenarnya tidak tergolong alat bantu kesehatan. Fungsi alat ini adalah mengubah bentuk obat cair menjadi uap atau aerosol sehingga lebih mudah dihirup. Dengan nebulizer, obat akan langsung masuk ke dalam sistem pernapasan sehingga bisa bekerja lebih efektif dan lebih cepat reaksinya. Selain asma, nebulizer juga biasa digunakan untuk mengatasi penyakit bronkitis, sinusitis, atau lainnya. 10. Glucometer Glucometer adalah alat untuk mengecek kadar gula darah. Satu set alat ini terdiri dari jarum lancet, alat lancet, strip pengukur, dan alat ukur itu sendiri. Jarum lancet beserta alat penyuntiknya merupakan alat pendukung agar tes gula darah mandiri bisa dilakukan. Adapun bagian yang berperan langsung dalam pengukuran kadar gula secara mandiri adalah strip pengukur dan alat pengukur. Strip pengukur digunakan untuk mengambil sampel darah dan bersifat sekali pakai, begitu juga dengan jarum lancet-nya. 11. Pulse Oximeter Pulse oximeter merupakan alat kesehatan yang berfungsi mengukur kadar atau kepekatan oksigen di dalam darah. Alat ini digunakan untuk mengecek kesehatan pasien yang memiliki masalah pernapasan atau jantung, seperti asma, kanker paru-paru, pneumonia, serangan jantung, dan gagal jantung. Pulse oximeter berukuran kecil dan dioperasikan dengan menggunakan baterai. Untuk menggunakannya, alat dijepitkan ke ujung jari pasien. Alat ini dilengkapi sensor cahaya yang menembus jaringan. Hasil pengukuran akan terlihat di layar dalam bentuk persentase. 12. Syringe Pump Sama seperti infuse pump, alat ini juga befungsi untuk memasukkan cairan atau obat ke dalam tubuh pasien dengan dosis dan waktu tertentu secara teratur. Hanya saja, kalau pada infuse, obat/cairan dimasukkan melalui selang, pada syringe pump, obat atau cairan dimasukkan melalui jarum suntik. Syringe pump bekerja dengan sistem elektronik mikroprosesor untuk mengontrol jumlah cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien. Jumlah cairan ini dihitung berdasarkan per jam. Alat ini dilengkapi alarm yang akan berbunyi ketika dosis dan waktu yang sudah ditentukan habis. 13. Masker Oksigen Masker oksigen digunakan untuk memberikan oksigen kepada pasien yang mengalami gangguan pernapasan. Alat ini dilengkapi selang sehingga proses pemberian oksigen bisa dilakukan dengan lancar. Saat digunakan, posisi alat menutupi hidung dan mulut sekaligus. Alat medis ini dibuat dari bahan yang lentur, seperti silikon dan PVC yang memenuhi standar kualitas medis, dengan warna bening. Ada beberapa jenis masker oksigen, seperti simple face mask, rebreathing mask, dan non-rebreathing mask. Biasanya, alat ini disediakan beserta tabung oksigennya. 14. Kruk Alat Bantu Jalan Bagi orang yang mengalami cedera kaki, patah tulang kaki, lemah kaki, atau memiliki cacat kaki bawaan, dibutuhkan alat bantu jalan yang biasa disebut kruk. Fungsi kruk adalah untuk menopang keseimbangan dan mengurangi beban berat badan saat berjalan, bisa juga untuk mengembalikan fungsi otot. Untuk menggunakannya, kruk dipegang dengan tangan dan ujungnya disandarkan pada ketiak. Itulah sebabnya, alat ini sering juga disebut kruk ketiak. Kruk bisa digunakan satu atau berpasangan sesuai kebutuhan. Kruk biasanya dibuat dari bahan kayu atau logam ringan. 15. Ranjang Pasien Setiap rumah sakit membutuhkan ranjang pasien sebagai tempat beristirahat pasien yang menjalani rawat inap. Ada dua macam ranjang pasien, yaitu yang menggunakan sistem manual dan elektrik. Ranjang manual digerakkan dengan tangan, sedangkan ranjang elektrik menggunakan remote. Berdasarkan mekanismenya, ada tiga jenis ranjang pasien 1 crank engkol, 2 crank, dan 3 crank. Seiring perkembangan teknologi di bidang kesehatan, ranjang pasien pun kini dibuat dalam beragam model. Semakin tinggi kelasnya, ranjang pasien yang disediakan pun makin nyaman, utamanya yang menggunakan sistem elektrik. 16. Ranjang Periksa Examination Bed Ranjang periksa digunakan para ahli medis untuk memeriksa pasien dalam posisi berbaring. Pemeriksaan yang dilakukan hanya berupa pemeriksaan luar, seperti memeriksa tekanan darah, denyut jantung, suhu, rongga mulut, dan kulit luar. Bentuk ranjang periksa ini menyerupai meja panjang dengan bagian kepala bisa dinaikkan dengan sudut kemiringan maksimal 45 derajat. Ukuran standar ranjang periksa adalah 200x65x75 cm. Rangkanya ada yang dibuat dari pipa besi dan baja antikarat, ada juga yang menggunakan bahan PVC. 17. Tensimeter Sesuai namanya, tensimeter adalah alat kesehatan untuk mengukur tekanan darah tensi. Dalam dunia medis, alat ini dikenal dengan nama sphygmomanometer. Dokter atau perawat menggunakan alat ini untuk mengecek apakah tekanan darah pasien normal atau tidak untuk keperluan diagnosis lebih lanjut. Saat ini, dikenal dua jenis tensimeter, yaitu manual dan digital. Pada tensimeter manual, alat dilengkapi balon untuk memompa, sedangkan tensimeter digital dilengkapi layar. Selain tekanan darah, tensimeter digital juga sekaligus mengukur denyut jantung. Tak hanya rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya, tensimeter pun kini sudah banyak digunakan di rumah-rumah, terutama tensimeter digital. Dengan demikian, pasien dapat memonitor sendiri tekanan darahnya secara rutin dan mandiri tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. 18. Foley Catheter Foley catheter adalah alat untuk menyalurkan urine dalam sistem tertutup, bebas dari udara dan polusi di sekitarnya. Alat ini berupa selang fleksibel yang menghubungkan kandung kemih dengan urine bag dan pada ujungnya dilengkapi balon untuk mencegah kebocoran. Kateter urine, termasuk dari jenis foley catheter, dibutuhkan oleh pasien yang tidak mampu mengosongkan kandung kemihnya. Urine yang tidak dikeluarkan sangat berbahaya karena akan menumpuk dalam ginjal dan menyebabkan kerusakan dan kegagalan fungsi ginjal. 19. Ambu Bag Pulmonary Resuscitator Ambu bag atau pulmonary resuscitator merupakan alat bantu pernapasan berukuran kecil dan ringan yang berfungsi untuk memberikan napas buatan. Alat ini berbentuk pompa bulat yang dilengkapi pipa berkatup dan masker untuk menghubungkan dan memudahkan proses pemberian udara kepada pasien. Alat ini dioperasikan dengan cara memompa oksigen dari udara bebas berulang kali ke dalam sistem pernapasan sehingga kebutuhan oksigen pasien terpenuhi. Biasanya, ambu bag digunakan saat ada kondisi kritis pascakecelakaan atau kondisi lain sebelum alat ventilator tersedia. 20. Infusion Pump Infusion pump berupa alat pompa elektronik yang berfungsi mengatur kecepatan aliran cairan infus sehingga jumlahnya terkontrol. Alat ini dilengkapi sensor mekanik dan elektronik serta diatur dengan mikrokomputer digital sehingga kecepatan tetesan infus bisa diatur dengan mudah dan akurat. Alat ini biasanya digunakan di ruang ICU. Kelebihan alat ini adalah bisa memantau jika ada aliran gelembung udara yang masuk dalam selang infus yang berbahaya karena bisa menyebabkan emboli. Selain itu, alat ini dilengkapi alarm yang akan berbunyi jika infus habis atau ada hambatan dalam aliran. 21. Tiang Infus Infuse Stand Tiang infus berfungsi untuk menempatkan botol cairan infus yang terhubung dengan pasien. Alat ini berupa tiang yang dapat diatur tingginya dan dilengkapi roda sehingga mudah dipindahkan. Tiang infus dilengkapi dua buah pengait tempat menggantungkan botol cairan infus. 22. Medical Ventilator Medical ventilator dirancang untuk menggantikan sebagian atau seluruh kerja paru-paru dengan cara memberikan pernapasan otomatis kepada pasien yang tidak dapat atau mengalami kesulitan bernapas. Alat ini akan mendukung ventilasi udara untuk mempertahankan fungsi pernapasan pasien. 23. Patient Monitor Patient monitor merupakan alat kesehatan yang fungsinya adalah memonitor kondisi kesehatan pasien secara realtime. Dengan alat ini, kondisi fisiologis dan tanda vital pasien dapat dilihat saat itu juga. Data-data tersebut ditampilkan pada sebuah layar monitor, baik LCD maupun CRT, secara terus-menerus. Alat ini biasanya digunakan di ruangan ICU, IGD, ruang operasi, atau ruangan lain, di mana pasien membutuhkan pemantauan secara intensif. Parameter yang ditampilkan pada layar, antara lain detak jantung, tekanan darah, irama napas dan jantung, kadar oksigen, suhu tubuh, grafik EKG, dan lainnya. 24. Blood Lancet Blood lancet adalah alat berupa jarum steril sekali pakai disposable yang berfungsi untuk mengambil sampel darah dengan cara menusukkannya ke ujung jari pasien untuk mengambil sampel darah dalam jumlah kecil. Alat kesehatan satu ini sangat efektif dan praktis karena ujung jarumnya tajam dan akurasinya tinggi. Biasanya, alat ini digunakan bersamaan dengan lancing device untuk mengecek kadar gula, asam urat, kolesterol, dan lain-lain. Blood lancet dapat digunakan oleh berbagai alat uji darah yang memakai jarum 28G. 25. Blood Warmer Darah dari donor biasanya disimpan di dalam lemari pendingin. Saat akan dilakukan transfusi, darah harus dihangatkan terlebih dulu hingga mencapai suhu yang sesuai dengan suhu internal manusia agar pasien tidak mengalami hipotermia. Untuk itulah dibutuhkan alat blood warmer penghangat darah. Alat ini dilengkapi termostat sehingga kestabilan suhu darah bisa dijaga. Cara kerja alat ini adalah darah dari kantung dialirkan melalui selang yang dilewatkan di antara alat blood warmer sehingga suhunya hangat dan stabil, yaitu sekitar 36–39 derajat Celsius. 26. Fetal Monitor atau Cardiotocography CTG Fetal monitor adalah alat untuk memantau kondisi janin di dalam kandungan secara lebih detail. Alat ini tidak hanya bisa mendeteksi detak jantung janin dan kontraksi, tetapi juga menganalisis dan menampilkannya dalam bentuk grafik yang tampak di monitor. Pemeriksaan menggunakan CTG biasanya dilakukan saat menjelang persalinan sehingga dokter dapat menentukan tindakan yang mungkin perlu dilakukan untuk memudahkan persalinan. Alat ini sangat bagus jika dipadukan dengan alat lain untuk menganalisis perkembangan janin dalam kandungan. 27. USG Ultrasonografi Alat ultrasonografi USG berfungsi untuk mencitrakan organ dalam tubuh manusia dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Gelombang suara tersebut akan mentransfer energi dari satu titik ke titik lain sehingga dapat mencitrakan hampir semua bagian tubuh dengan jelas. Namun, alat USG tidak dapat digunakan untuk melihat bagian-bagian tubuh yang ditutupi tulang atau dipenuhi udara. Hasil pencitraan yang ditampilkan alat USG, baik janin, jantung, ginjal, lever, lambung, usus, maupun lainnya dapat dilihat di layar monitor berupa gambar 2, 3, atau 4 dimensi. 28. Elektrokardiograf EKG/Alat Rekam Jantung Elektrokardiograf EKG atau alat rekam jantung adalah alat untuk merekam aktivitas elektrik jantung guna menganalisis ada atau tidaknya gangguan irama jantung. Alat ini bekerja dengan cara memasang beberapa elektrode yang dipasang pada beberapa bagian tubuh pasien selama beberapa saat. Elektrode tersebut akan mendeteksi perubahan elektris yang disalurkan otot jantung setiap kali jantung berdetak. Parameter yang diperiksa melalui alat rekam jantung ini meliputi detak jantung dan variasinya, ukuran dan posisi jantung, serta digunakan untuk mengevaluasi atau screening awal kondisi jantung. 29. Defibrillator/Alat Pacu Jantung Defibrillator atau alat pacu jantung berfungsi mengalirkan energi kejut listrik ke jantung. Alat ini digunakan sebagai upaya untuk menginduksi denyut jantung pasien yang berada dalam kondisi darurat. Defibrilator terbagi dalam dua jenis, yaitu defibrillator manual dan otomatis. Irama jantung diharapkan kembali normal dengan memberikan stimulus energi kejut dengan kadar tertentu yang dilakukan bersamaan dengan CPR. Cara ini diharapkan dapat membuat detak jantung kembali normal. 30. Alat Keshatan – Oxygen Concentrator Oxygen concentrator adalah alat kesehatan yang berfungsi menghasilkan oksigen dengan cara memanfaatkan udara sekitar, lalu menyaringnya tanpa menggunakan tabung oksigen. Kadar kemurnian oksigen yang dihasilkan alat ini bisa mencapai 90%. Selain untuk menghasilkan oksigen, alat ini juga bisa digunakan sebagai nebulizer. Bentuknya yang portabel membuat alat ini juga cocok bagi mereka yang sedang melakukan terapi oksigen dalam masa pemulihan penyakit dan relaksasi. 31. Alat Kesehatan – Oxygen Analyzer Oxygen analyzer adalah alat untuk mengukur kadar oksigen dalam suatu proses pembuangan gas. Alat ini biasa digunakan di ruang bedah dan terpasang pada sirkuit pernapasan di mesin anestesi untuk mendeteksi konsentrasi oksigen pada sirkuit pernapasan. Ada tiga jenis oxygen analyzer, yaitu polarographic, galvanic, dan paramagnetic. Alat ini tidak boleh dioperasikan di lingkungan yang di dalamnya terdapat gas yang mudah terbakar. 32. Alat Kesehatan – Autoclaf Alat medis meliputi banyak jenis, tidak hanya berupa alat bantu, tetapi termasuk juga alat sterilisasi sterilizer. Salah satu alat sterilisasi yang digunakan dalam dunia medis adalah autoclave, yaitu sterilizer yang menggunakan uap panas bertekanan. Bahan yang digunakan untuk membuat autoclave adalah baja antikarat stainless steel yang di dalamnya dilengkapi elemen pemanas. Uap panas yang bertekanan tinggi di dalam autoclave terbukti efektif untuk membunuh mikroorganisme hingga ke spora. 33. Peralatan Kesehatan – Hematolgy Analyzer Hematology analyzer adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk menganalisis sel darah secara otomatis dari sampel darah. Analisis dilakukan dengan cara menghitung dan mengukur sel darah secara otomatis berdasarkan impedansi aliran listrik terhadap sel-sel darah yang dilewatkan. Alat ini kerap digunakan untuk mendiagnosis beberapa penyakit, seperti kanker dan diabetes, juga dalam pemeriksaan hematologi rutin, seperti memeriksa kadar hemoglobin serta menghitung jumlah sel leukosit dan trombosit. Alat ini sangat bisa diandalkan karena memberikan hasil yang cepat dan akurat. 34-50 Dalam penulisan Kesehatan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Penggunaan 33 alat alat kesehatan di atas dan banyak lagi alat lainnya akan sangat membantu dalam mencapai derajat kesehatan yang diharapkan. Mengetahui cara memasang infus yang baik dan benar sejatinya adalah tugas dari tenaga kesehatan. Meskipun begitu, tidak ada salahnya untuk Anda mengetahui bagaimana cara memasang infus, terutama apabila orang terdekat Anda adalah seorang pasien yang tengah menjalani perawatan rawat jalan di sebelum membahas cara memasang infus yang baik dan benar, ada baiknya Anda ketahui terlebih dahulu sekilas mengenai infus dan tujuan pemberiannya itu sendiri. Untuk itu, simak terus penjelasan mengenai infus berikut ini. Sekilas Mengenai infusInfus sejatinya adalah sebuah metode yang digunakan untuk memasukkan obat ke dalam tubuh secara langsung dengan melalui pembuluh darah. Nah, metode pemberian infus yang satu ini tidak serta-merta diberikan kepada setiap pasien yang jatuh sakit, akan tetapi hanya pada pasien yang sudah tidak memungkinkan mengonsumsi obat secara oral atau melalui rekomendasi pemasangan infus akan diberikan oleh dokter ketika pasien sudah berada dalam kondisi lemah dan memerlukan obat untuk segera masuk ke dalam tubuh, agar kondisi tidak bertambah parah. Adapun contoh kondisi ini adalah seperti pada pasien yang mengalami dehidrasi, stroke, hingga keracunan. Pada kondisi-kondisi tersebut, konsumsi obat secara oral melalui mulut akan membutuhkan waktu yang lebih lama karena harus melalui proses pencernaan terlebih dahulu. Baca Juga Kenali Jenis Cairan Infus Beserta Fungsinya!Metode Pemberian Obat Melalui InfusTernyata, ada dua metode pemberian obat melalui infus yang dapat digunakan pada kondisi di mana seseorang membutuhkan cairan infus dengan segera. Adapun kedua metode infus tersebut di antaranya adalah metode manual dan juga pompa. Pada metode manual, pemberian infus dilakukan dengan mengandalkan gaya gravitasi agar jumlah obat tetap sama dalam beberapa periode waktu. Metode ini mungkin menjadi metode yang akan sering Anda jumpai pada banyak pasien. Dalam hal ini, perawat biasanya akan mengatur seberapa cepat tetesan cairan infus dengan mengurangi ataupun menambah tekanan pada tabung yang dipasang pada selang pada metode pompa, cairan infus diberikan dengan mengandalkan pompa listrik. Dalam hal ini, seberapa banyak jumlah dan kecepatan infus yang dibutuhkan akan dapat diprogram melalui pompa khusus. Nah, untuk metode ini sendiri, hanya dapat digunakan manakala takaran obat yang akan diberikan telah terkontrol dan tepat. Cara Memasang Infus yang Baik dan BenarPemasangan infus tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang dan asal-asal. Pemasangan infus akan dilakukan oleh perawat atau dokter. Sebelum memasang infus, ada beberapa alat yang perlu persiapkan terlebih dahulu. Berikut ini alat-alat yang perlu disiapkan terlebih dahulu sebelum pemasangan infus sesuai kebutuhan pasienStandar infusPerlakPlesterGuntingBengkokTourniquetSarung tangan yang sterilKassa Alkohol swabBetadineSetelah menyiapkan alat-alat tersebut, lalu bagaimana cara memasang infus yang baik dan benar? Berikut ini cara memasang infus yang baik dan memasangkan infus, terlebih dahulu mencuci tangan hingga peralatan ke pasien agar mudah kepada pasien mengenai prosedur dan sensasi yang akan posisi pasien dalam keadaan cairan infus dan menyambungkannya ke selang infus. Setelah itu gantungan cairan infus ke standar infus. Menentukan area vena yang akan ditusuk untuk menyalurkan tourniquet pembendung kurang lebih 15 cm di atas vena yang hendak sarung tangan yang desinfektan pada area yang akan ditusuk dengan diameter 5cm hingga 10 cm. Menusukkan IV catheter ke vena menggunakan jarum yang menghadap ke jarum IV telah benar-benar masuk ke jarum IV yang telah ditusuk ke selang infus. Menutup area insersi menggunakan kassa kering yang steril kemudian diberikan tetesan infus yang sarung label pelaksanaan yang mencantum informasi mengenai nama pelaksana dan waktu pelaksanan. Membereskan alat-alat dan mencuci tangan. Demikianlah penjelasan mengenai cara memasang infus yang perlu diketahui. Waspadai timbulnya efek samping dari pemberian infus seperti terjadinya infeksi pada area bekas suntikan, hingga penggumpalan darah. Apabila terjadi hal-hal tersebut, segera hubungi dokter atau perawat terdekat. Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Juga Fungsi Infus Sesuai dengan Jenis CairannyaSumberEllis, Mary Ellen. 2017. Intravenous Fluid Regulation. Case-Lo, Christine. 2021. Intravenous Medication Administration What to Know.